SEKSUALITAS PELAJAR HINDU PADA MASA BRAHMACARI DI KOTA DENPASAR (Perspektif Komunikasi)

Seksualitas pelajar Hindu pada masa brahmacari  sangat memprihatinkan. Secara holistik brahmacari adalah tatanan nilai budaya adiluhung Agama Hindu, tampak di zaman sekarang cenderung mengalami kelunturan makna. Terbukti dari angka HIV/AIDS 2014 semakin meningkat yakni 2,37% hasil survei Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Pelajar Hindu seharusnya pantang untuk melakukan hubungan seksual di masa belajar. Proses komunikasi dari berbagai agen terkait telah dilakukan di Kota Denpasar, namun fenomena penyimpangan seksualitas masih marak terjadi. Penelitian ini mengeksplorasi tiga rumusan masalah; (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyimpangan seksualitas di kalangan pelajar Hindu; (2) komunikasi interpersonal dalam praktik seksualitas pelajar Hindu; (3) potensi emansipasi nilai brahmacari pada kalangan pelajar Hindu.

Penelitian ini menggunakan teori praktik, teori strukturasi, teori stimulus-respon, teori uses and effect, teori komunikasi interpersonal dan teori tindakan komunikatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan analisis etnografi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, FGD (Focus Group Discussion), studi kepustakaan dan studi dokumentasi.

Penelitian ini menemukan (1) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyimpangan seksualitas antara lain a) faktor budaya, pelajar Hindu cenderung dalam komunikasi interpersonal didominasi budaya barat; b) efek teknologi media massa yang cenderung menstimulasi seksualitas; c) faktor lingkungan yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat cenderung terjadi legitimasi seksualitas; kesenjangan normatif dalam proses komunikasi interpersonal; d) faktor ekonomi, kesenjangan tingkat ekonomi dan hasrat pelajar yang cenderung melampaui kebutuhan dan  mengikuti gaya hidup hingga terjadi komersialisasi seksualitas e.) kepribadian yaitu faktor internal terdiri dari sistem pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri yang terkontaminasi dalam proses komunikasi; (2) pertama, komunikasi interpersonal sebagai sebuah proses ketika pelajar memutuskan praktik seksualitas antara lain proses obrolan dengan rayuan sensualitas, pemberian hadiah dan harapan materialistis. Kedua, dalam komunikasi interpersonal cenderung seorang pelajar  memaknaibrahmacari yang bias sehingga terjadi internalisasi hedonisme. Ketiga, komunikasi interpersonal pelajar dalam lingkup budaya hedonisme yang menciptakan hubungan seksualitas. (3) Adanya Potensi emansipasi pada Pelajar Hindu yang memiliki nilai adiluhung brahmacari. Kesadaran pelajar teremansipasi dalam praktik brahmacari sebenarnya mudah dibangkitkan, namun para agen pemberdaya penanggulangan seks bebas tidak memanfaatkan nilai ini secara maksimal.

Kata Kunci :seksualitas, brahmacari dan komunikasi interpersonal.

SEKSUALITAS PELAJAR HINDU PADA MASA BRAHMACARI

 

Tinggalkan komentar